BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Selama ini umum diketahui apa itu
helicopter dan bagaimana wujud dari helicopter. Masyarakat awam mengartikan
helicopter sebagai alat transportasi udara yang dijalankan oleh berbagai mesin
serta ukurannya yang relative lebih kecil dari alat transportasi udara seperti
pesawat.
Namun, bagaimana sejarah
diciptakannya alat transportasi ini, apa yang menyebabkan helicopter dapat
dijalankan serta diterbangkan, apa saja peralatan mesin yang dapat membantu
helicopter untuk dapat dioperasikan, bagaimana prinsip kerjanya serta apa saja
kegunaan dari helicopter ini ?
Untuk mengetahui hal tersebut,
penulis menuangkan jawabannya kedalam makalah ini guna untuk menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
1.2
Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :
v Untuk
memenuhi tugas fisika
v Sebagai
saran belajar untuk dapat menambah pengetahuan bagi pembaca
1.3
Rumusan Masalah
Melalui
makalah ini, penulis akan menyampaikan
ü Sejarah
Helikopter
ü Pionir
Pengembang Teknologi Helikopter
ü Bagian-bagian
Helikopter
ü Cara
Helikopter Terbang
ü Jenis-jenis
Helikopter
ü Kegunaan
Helikopter
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Helikopter
Kata
helikopter berasal dari bahasa Yunani helix (spiral) dan pteron (sayap). Sesuai
dengan namanya, Helikopter merupakan pesawat sayap-berputar yang dapat bergerak
naik turun secara vertikal dan bermanuver di udara memanfaatkan tenaga yang
dihasilkan dari oleh satu atau lebih rotor (propeller)
horizontal besar.
Helikopter
pertama dibuat oleh Paul Cornu pada tahun 1907. Helikopter ini adalah pesawat
terbang yang pertama yang dapat lepas landas secara vertikal yang menggunakan
dua rotor baling-baling berdiameter 6 meter sebagai pengganti sayap pesawat dan
mampu terbang pada ketinggian 1,5 meter dan bertahan selama 1 menit
Helikopter
Paul Cornu pada tahun 1907
Pada
bulan Januari 1924, Raúl Pateras de Pescara, seorang kebangsaan Argentina yang
bekerja di Eropa membuat helikopter Pescara yang mampu terbang selama 10 menit,
dan pada 18 April 1924 berhasil mengukir rekor dunia helikopter dengan jarak
terbang 736 meter selama 4 menit 11 detik, namun pada 4 Mei 1924 Etienne
Oemichen berkebangsaan Perancis berhasil membuat rekor dunia baru yakni jarak
terbang 1,692 Km, waktu terbang 14 menit dengan ketinggian 15 meter.
Pada Oktober
1930, Corradino D'Ascanio berkebangsaan Italia menciptakan helikopter
D’Ascanio dan berhasil menempuh jarak separuh mil pada ketinggian 59 ft ( 18
meter) selama 8 menit dan 45 detik
Helikopter
D'Ascanio 1930
Era
baru perkembangan helikopter terjadi pada September 1939, sebuah helikopter
Amerika pertama yang didesain oleh Igor Skorsky keturunan Rusia yang lahir di
Amerika melalui Vought-Sikorsky Company. Helikopter ini bernama Sikorsky's
VS-300, merupakan helikopter pertama yang sukses menggunakan
rotor/baling-baling belakang (Tail Rotor) yang berfungsi untuk menetralkan
tenaga putaran yang diproduksi oleh baling-baling utama.
Helikopter
Skorsky’s VS-300
2.2 Pionir Pengembang Teknologi Helikopter
Leonardo da Vinci sebenarnya
mengembangkan konsep terbang vertikal yang sebelumnya merupakan mainan
anak-anak dari dataran Cina, tidak jelas sebenarnya sejak kapan
mainan anak-anak ini dikembangkan disana dan siapa inisiatornya atau penemunya.
Pada tahun 1483 Leonardo da Vinci mengembangkan konsep sekrup terbang.
Sir George Cayley dikenal sebagai
insinyur dan inovator dalam navigasi udara dan aerodinamika. Salah satu yang
dikenalkannya adalah istilah angle of attack dalam dunia penerbangan. Dalam
sejarah, dia merupakan sosok yang mengembangkan pesawat sayap tetap dan pesawat
layang atau glider namun demikian dia mengembangkan sayap putar atau helikopter.
Helikopter yang diperkenalkannya merupakan kompilasi dari bahan kayu, bulu,
gabus dan kawat.
Pada 1842, Cayley mendesain helikopter
lebih baik , khususnya ketika mengetahui bahwa putaran baling-baling dapat
menimbulkan petaka sehingga memerlukan penangkalnya. Teori penangkal ini juga
dikemukakan olehnya. Agar bisa terbang, helikpter ini menempatkan dua rotor
yang bergerak berlawanan arah. Meski helikopter rancangannya belum berwujud
dengan helikopter yang mengudara, konsep helikopternya dipakai oleh Kamov dari
Rusia dan Focke dari Jerman.
Zhukovsky mengawali karier di dunia
penerbangan dengan menekuni matematika, hidrodinamika dan aerodinamika.
Zhukovsky kemudian menemukan terowongan angin pertama di dunia untuk menguji teknologi aerodinamika. Terjun dalam pengembangan helikopter pada
tahun 1910 dan pada Perang Dunia I mengembangkan banyak pesawat terbang
dan helikopter
Cierva mengembangkan helikopter
setelah pesawat pembom bersayap ganda buatannya jatuh pada tahun 1919,
alasannya adalah kestabilan helikopter dianggapnya lebih tinggi. Dalam
membangun rancangan helikopternya, Cierva mengabaikan berbagai teori yang
berkembang sebelumnya, dengan menggunakan rancangan-rancangan baru buatannya
yang didasarkan pada teori yang dikembangkannya lewat berbagai eksperimen.
Hasinya adalah Autogiro yang merupakan konsep pesawat gado-gado
antara pesawat terbang umumnya sehingga bisa melakukan terbang landas secara
vertikal, yang setengah pesawat terbang dan setengah helikopter. Autogiro
Cierva terbang pada 1923. Lima tahun kemudian Cierva melakukan penerbangan
keliling Eropa
dengan Autogiro sejauh lebih dari 5000 km seraya berpromosi. Upayanya tidak
sia-sia karena Autogiro rancangannya banyak diminati sejumlah industri di
Eropa. Cierva meninggal dalam kecelakaan Autogiro di Croydon pada tahun 1936.
Sikorsky menaruh minat pada
penerbangan dengan merancang berbagai pesawat model di antaranya berupa
helikopter sejak usia dini. Pada awalnya dia masuk Naval Academy di St. Petersburg yang kemudian mengundurkan diri dan pergi ke Paris
untuk mendalami ilmu teknik dan penerbangan. Setelah dari Paris, dia kembali ke
Kiev,
Ukraina dan mengembangkan helikopter namun gagal. Revolusi Bolshevik memaksa Sikorsky hijrah ke Paris dan selanjutnya menetap di Amerika Serikat.
Pada tahun 1939 dia menerbangkan helikopter
pertamanya VS-300
dan selama pengembangannya, helikopternya mencatat berbagai rekor penerbangan.
Sampai memasuki abad ke-21 ada sekitar 40.000 helikopter buatan Sikorsky
terbang diberbagai belahan dunia ini.
Sikorsky S-76C milik LG Electronics,
Korea Selatan
Seperti halnya Sikorsy, Mill menaruh
minat pada penerbangan diusia dini. Dia memenangkan kompetisi pesawat model
pada usia 12 tahun. Ia kemudian masuk ke Insitut Aviasi di Novocherkassk dan mengembangkan autogiro pertamanya dengan
pengawasan dan bimbingan Kamov dan Skrzhinsky. Setelah lulus pada 1931, dia
masuk ke pusat aerodinamika Rusia TsAGi, dan disinilah melakukan penelitian
pada aerodinamika helikopter dengan penekanan pada stabilitas dan desain rotor.
Pada tahun 1947, Mil diangkat menjadi kepala
desain helikopter yang baru dan memunculkan helikopter GM-1 yang dikenal
menjadi Mi-1 Hare. Sukses Hare menuntun pengembangan helikopter
selanjutnya yang sangat terkenal seperti Mi-4, Mil Mi-6 Hook, Mi-8 dan lain-lain.
Yum Soemarsono dikenal sebagai bapak
helikopter Indonesia. Berbeda dengan penemu dan pengembang
helikopter lainnya, dia mengembangkan helikopter sendiri berdasarkan pengalaman
dan intuisi serta keterampilannya yang tidak diperoleh dari pendidikan tinggi.
Rancangannya berupa Rotor Stabilizer dibuatnya hanya berdasarkan intuisi.
Helikopter pertama rancangannya adalah
RI-H yang selesai pada tahun 1948 namun
tidak sempat diterbangkannya karena lokasi pembuatannya di Gunung Lawu dibom Belanda pada saat Revolusi Kemerdekaan Indonesia.
Heli kedua adalah YSH yang dirancang bersama Soeharto dan Hatmidji, selesai
pada tahun 1950 dan melayang setinggi 10 cm di lapangan Sekip Yogyakarta. Sementara Helikopter ketiga adalah
Seomarcopter yang berhasil terbang ketinggian 3 meter sejauh 50 meter dengan
mesin berdaya 60 hp pada 1954. Helikopter kepik yang ironisnya mengalami
kecelakaan dan menyebabkan kehilangan tangan kirinya dan sekaligus menewaskan
asistennya, Dali. Nama kepik sendiri adalah nama pemberian presiden Republik
Indonesia pertama Soekarno.
Kehilangan tangan kirinya membuatnya
menemukan suatu alat yang dinamakan throttle collective device untuk mengganti
tangan kirinya yang putus, sehingga penerbang cacat masih mampu menerbangkan
helikopter. Alat ini digunakan untuk mengangkat dan memutar collective, salah
satu kemudi yang terletak pada sisi kiri penerbang. Semula hanya didesain untuk
helikopter jenis Hiller, namun kemudian dikembangkannya untuk dipakai pada
helikopter Bell 47G dan Bell 47J2A, hadiah dari Solichin GP. Meski alat ini kemudian diminati oleh pabrik
helikopter Bell di Amerika Serikat, tidak ada kejelasan selanjutnya mengenai
pengembangan alat ini dan sekaligus juga hak patennya. Beliau meninggal pada 5
Maret 1999.
2.3 Bagian-bagian
Helikoper
Bagian-bagian helikopter
2.3.1 Main rotor & Drive shaft, merupakan baling-baling penggerak
utama dan poros kendali dari sebuah helikopter yang terletak di bagian atas.
Putaran baling-baling dari Main rotor akan menghasilkan tenaga untuk mengangkat
dan menjalankan helikopter.
2.3.2 Cockpit, merupakan kabin awak/pilot yang
terletak di bagian paling depan dari sebuah helikopter untuk
mengendalikan/mengoperasikan helikopter.
2.3.4 Landing skids, merupakan bagian bawah helikopter
untuk menyangga kedudukan helikopter ketika berada di landasan.Engine, Transmision, fuel, merupakan
komponen utama dari sebuah helikopter yang berfungsi menggerakkan semua mekanik
yang ada dan tentunya memerlukan bahan bakar untuk menjalankan mesin yang
disuplai dari tangki bahan bakar yang berada di bawah bagian belakang dari
badan utama helikopter
2.3.5 Tail boom, merupakan tuas yang terletak di
belakang badan utama helikopter yang berfungsi untuk menstabilkan gerak/manuver
helikopter.
2.3.6 Tail rotor, merupakan baling-baling ekor yang
berfungsi untuk meredam efek putaran yang dihasilkan oleh rotor utama agar
badan helikopter tidak berputar dalam arah kebalikan (counter-rotating).
2.4 Cara
Helikopter Terbang
Setiap baling-baling heli memiliki
bentuk aerofoil yang mirip dengan sayap pada pesawat terbang. Daya angkat yang
ditimbulkannya tergantung pada sudut serang (angel of attack) dan kecepatan
baling-baling saat berputar.
Gambar
Airfoil pada Rotor Blade yang mirip Sayap Pesawat
Setiap baling-baling heli memiliki
bentuk aerofoil yang mirip dengan sayap pada pesawat terbang. Namun daya angkat
(lift) yang ditimbulkannya tergantung pada sudut serang (angel of
attack) dan kecepatan baling-baling saat berputar.
Gambar variasi besarnya sudut serang
pada Rotor Blade
2.4.1 Collective control
Gerakan ini berfungsi untuk menaikan
dan menurunkan helikopter. Gerakan ini di dapat dengan cara menaikan atau
menurukan swash plate terhadap poros rotor utama tanpa mengubah
sudutnya. Karena perubahan sudut serang (pitch angel) serentak atau
kolektif maka gerakan naik heli akan selalu konstan terhadap putaran
baling-balingnya.
Gambar Gerakan naik turun pada
Helikopter
Gambar Collective Control
2.4.2 Cyclic control
Gerakan ini berhubungan dengan gerakan
memutar dan maju. Untuk bergerak maju sudut serang blade di ubah dengan cara
memiringkan swash plate. Karena sudut serang pada masing-masing blade tidak
sama, maka gaya angkat pun berubah. Perbedaan gaya angkat inilah yang digunakan
untuk memajukan, memundurkan, atau memutar helikopter.
Gambar Gerakan memutar pada Helikopter Gambar Cyclic Control
Pedal
control ini digunakan untuk mengontrol sudut serang dari tail rotor ,yang
fungsinya untuk menggerakan hidung helikopter kekiri atau kekanan dan juga
berfungsi untuk melawan torsi yang ditimbulkan oleh main rotor saat berputar.
Gambar Pedal Control
2.4.5 Manuver horisontal
Seperti yang sering kita lihat
helikopter sangatlah kompatibel di bandingkan dengan alat transportasi
lain, helikopter dapat maju-mundur, kesamping kiri-kanan, diagonal
kiri-kanan dan belok kiri-kanan lihat gambar
Manuver horisontal ini berpusat pada 2 kendali
yaitu :
Manuver
berpusat pada Baling-baling utama
(cyclic) : maju-mundur, samping kiri-kanan, diagonal kiri-kanan, dan
seterusnya. untuk selanjutnya pembahasan manuver ini dapat diwakilkan oleh
pembahasan manuver maju
Manuver berpusat pada Baling-baling ekor : belok
kiri-kanan
2.4.6 Manuver Maju
Pada saat terbang, helikopter seperti
sebuah gabus yang mengambang di atas air, gabus ini akan berjalan
tergantung kemana arus air membawanya. Untuk itu sebuah helikopter agar dapat
bergerak ke satu arah misalnya maju berarti dia membutuhkan arah angin
yang mendorongnya dari belakang ke depan, maka helikopter membuat suatu efek
pendorong melalui baling-2 utama dengan membuat gaya angkat asimetris artinya
ketidakseimbangan gaya angkat.
Gaya angkat depan dibuat minoritas
sedangkan gaya angkat belakang dibuat mayoritas terjadi suatu dorongan dari
belakang kedepan kemudian helikopter bergerak maju.
2.4.6 maju
asimetris gaya angkat
Pembuatan efek gaya asimetris tidak
dilakukan secara terus - menerus karena bila dilakukan secara terus - menerus
maka ketinggian helikopter akan berkurang dan kalo terlalu besar perbedaan daya
angkat antara depan dengan belakang helikopter akan terbalik.
Tetapi dilakukan secara bergantian antara asimetris daya angkat dengan simetris agar helikopter berada pada ketinggian yang tetap dan tetap horisontal dengan kata lain disini perlu kepandaian pilot saat mengendalikan helicopter Pembagian daya angkat asimetris diatur oleh tongkat kendali (cyclic) yang mengatur agar sudut kemiringan baling-2 tidak sama antara depan dengan belakang
Tetapi dilakukan secara bergantian antara asimetris daya angkat dengan simetris agar helikopter berada pada ketinggian yang tetap dan tetap horisontal dengan kata lain disini perlu kepandaian pilot saat mengendalikan helicopter Pembagian daya angkat asimetris diatur oleh tongkat kendali (cyclic) yang mengatur agar sudut kemiringan baling-2 tidak sama antara depan dengan belakang
2.4.7 Belok/berputar, lurus
Pada saat baling - 2 utama
berputar, helikopter bereaksi terhadap putaran baling - 2 utama. Bila
baling - 2 utama berputar ke satu arah maka helikopter akan bereaksi putar ke
arah yang berlawanan.
Fungsi baling -2 ekor untuk mengunci,
melawan, mengikuti reaksi dari baling -2 utama gunanya agar arah helikopter
dapat dikontrol dengan baik.
Baling-2 ekor sebagai stabilisator aksi baling-2
utama dan pengontrol arah Aksi-reaksi
Jika baling-2 ekor tidak aktif dan baling – 2 utama berputar ke satu arah (gambar panah a), helikopter bereaksi kearah yang berlawanan (gambar panah b)
Jika baling-2 ekor tidak aktif dan baling – 2 utama berputar ke satu arah (gambar panah a), helikopter bereaksi kearah yang berlawanan (gambar panah b)
2.4.7 Stabilisator dan pengontrol arah
Bila baling-baling utama berputar ke
satu arah (gambar 6, panah a) maka arah dorongan baling-2 ekor juga yang sama (gambar
panah c) dengan kekuatan dorongan baling-2 ekor sebatas helikopter tidak
berputar atau stabil.
Bila helikopter hendak berputar searah
dengan baling-2 utama (gambar panah a),
maka kekuatan arah dorongan baling-2 ekor (gambar panah d) ditambah, melawan reaksi dari baling-2
utama.
Bila helikopter hendak berputar
berlawanan dengan baling-2 utama (gambar 6, panah a), maka kekuatan arah dorongan
baling -2 ekor (gambar panah e) dikurangi,
mengikuti reaksi dari baling-2 utama.
2.5 Jenis-jenis
Helikopter
Setelah perang dunia ke-2 perkembangan
helikopter terjadi sangat pesat untuk berbagai tujuan. Beberapa jenis
helikopter yang ada saat ini antara lain:
Helikopter U.S. Army CH-137
Helikopter U.S. Army CH-137 merupakan
helikopter militer AS yang digunakan untuk mobilisasi pasukan dan peralatan
perang
Helikopter Bell Textron 206B-3 JetRanger III
Helikopter Bell Textron 206B-3 JetRanger III
merupakan helikopter sipil yang digunakan kepolisian di negara bagian Texas,
Amerika Serikat
Helikopter V-22 Osprey
V-22 Osprey merupakan helikopter yang rotornya
dapat diputar arah vertikal untuk keperluan lepas landas maupun pendaratan dan
jika rotor diputar horisontal helikopter tersebut dapat melaju seperti layaknya
pesawat terbang biasa. Pesawat ini dikembangkan atas kerjasama antara Bell/Bel
Textron Helikopter dan Boeing.
Helikopter Sikorsky S-92A
Helikopter Sikorsky S-92A merupakan helikopter
yang digunakan untuk mengangkut orang/penumpang maupun barang. Desain
Helikopter merupakan modifikasi dari helikopter militer UH-60L Black Hawk dan
SH-60B Sea Hawk.Helikopter ini mampu mengangkut hingga 20 orang penumpang dan
mempunyai kapasitas beban lebih dari 4,6 ton.
Helikopter CH-47
Chinook
Helikopter Ch-47 Chinook merupakan helikopter
pengangkut ber-rotor ganda yang dibuat tahun1961untuk keperluan militer Amerika
Serikat.
Helikopter RAH-66 Comanche
Helikopter RAH-66 Comanche merupakan
helikopter pengintai yang dilengkapi senjata dan pertama kali diterbangkan
tahun 1996 untuk keperluan angkatan perang AS. Helikopter ini hasil kerjasama
antara Sikorsky cabang korporasi dan perusahaan Boeing. Helikopter dengan dua
awak ini mampu terbang dengan kecepatan 320 Km/jam.
Helikopter Westland Lynx
Helikopter Westland Lynx merupakan helikopter
buatan Inggris tercepat di dunia saat ini, dengan kecepatan 249,10 mph (400,80
km/jam). Catatan waktu tercepat ini diperoleh bulan Agustus 1986 yang dipiloti
oleh John Egginton.
2.6 Kegunaan
Helikopter
Helikopter digunakan untuk berbagai keperluan,
antara lain:
2.6.1 Keperluan militer
|
|
|
Pengintaian dan pengawasan
|
Mobilisasi pasukan
|
Penyerangan
|
2.6.2 Keperluan Riset
sebagai alat transportasi penelitian
Bell 206
2.6.3 Keperluan Kepolisian
sebagai alat patrol
Bell Textron 206B-3 JetRanger III |
Westland Lynx |
2.6.4 Keperluan kemanusiaan dan penyelamatan
(SAR) antara lain
untuk:
Pengiriman bantuan ke manusiaan
|
|
Penyelamatan/evakuasi
korban
|
|
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Helikopter merupakan alat transportasi yang
digerakan oleh rotor dan memiliki kemampuan mendarat dan terbang secara
vertikal. Helikopter juga bisa bergerak maju dan mundur di udara, selain itu
helikopter memiliki kemampuan mengapung di udara. Karena kemampuannya ini
helikopter banyak di manfaatkan untuk berbagai kepentingan.
Helikopter mendapatkan daya untuk
bergerak dari rotor yang berputar. Rotor helikopter memiliki bentuk aerofoil
yang bentuknya mirip dengan sayap pada pesawat terbang. Saat rotor berputar
udara akan bergerak pada permukaan atas rotor dan mengakibatkan tekanan diatas
permukaan rotor lebih rendah dari permukaan dibawah rotor sehingga helikopter
terangkat keatas , konsep dasar aerodinamika inilah yang menghasilkan helikopter dapat
bebas terbang bergerak ke semua arah.
Helikopter digunakan untuk berbagai
keperluan, antara lain:
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa susunan
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca
agar dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Transportasi/helicop/materi4.html
good info, pas aku lagi butuh info helikopter dengan penjelasan yang simple.
BalasHapus